Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 01:21:42【Sehat】875 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
- Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG
- Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- BKKBN Babel
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa

DPRD Kendari

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing

Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat